Minggu, 16 Agustus 2009

Materi dan Metode

      Pada September 2005, sekor sapi jenis Holstein, dengan gejala ekumbensi, hipotermia dan depresi diserahkan ke klinik veteriner di universitas Tabriz. Berdasarkan pengembala, dia mengalami panas beberapa hari sebelum diserahkan ke klinik dan secara fruken, dan menaiki sapi lainnya. Dia memilki sejarah yaitu mengalami kesuksesan dalam kebuntingan dan melahirkan tanpa ada banayk masalah atau penyakit dan partus terakhir adalah 6 bln yang lalu. Sejak 4 bulan yang lalu, dia menunjukkan gejala estrus setiap 21 hari sekali dan dilakukan inseminasi secara teratur, tetapi dia tidak mangalami kehamilan. Sebab itu, dia mengalami kawin berulang dan pada pemeriksaan dia memilki BCS > 3, tetapi tidak memilki sejarah hipokalsemia pada partus sebelumnya. 
      Pikiran pertama saya adalah kemungkinan fraktur pada tulang lengan atau pelvis, tetapi saat pemeriksaan secara seksama memperlihatkan bahwa sapi menunjukkan periode dari hipokalsemia non parturient. Suhu rektum adalah 360 C dan ekstremitas tubuh terasa sangat dingin. Gejala sirkulasi paling nyata terlihat ialah pengurangan intensitas suara jantung dan peningkatan kecepatan jantung (sekitar 90 per menit). Respirasi dari sapi tampak abnormal dan mengalami hyperdispnea dengan suara ekspirasi sangat nyata. Pemeriksaan akhir adalah sampel darah yang diambil dari vena jugularis dan dikirim ke laboratorium diagnostik untuk dianalisis. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar