Senin, 21 April 2008

Kelenjar Tubuh

Kelenjar adalah organ atau struktur bersel yang menghasilkan bahan tertentu untuk dipakai didalam tubuh atau untuk diekskresikan seperti :
lendir (mucus), lilin dan racun. kelenjar dibagi menjadi bersaluran (eksokrin) dan tak bersaluran (endokrin). Eksokrin memiliki saluran getahnya disalurkan keluar lewat saluran itu. Endokrin tak memiliki saluran dan getahnya disalurkan melalui pembuluh darah yang bercabang banyak masuk ke dalamnya. Eksokrin menghasilkan lendir, enzim, racun, sedangkan endokrin menghasilkan hormon.

Senin, 14 April 2008

Toksoplasmosis

Toksoplasmosis merupakan penyakit yang disebabkan karena infeksi protozoa intraseluler T. gondii. Penyakit ini dapat menyerang baik pada manusia maupun hewan ternak dan bersifat zoonosis yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Toxoplasma gondii merupakan protozoa yang mempunyai sifat unik yang tidak dimiliki oleh protozoa yang lain, antara lain uiquitos atau kosmopolit dan mempunyai beberapa stadium diantaranya oosista, bentuk resisten yang berada di lingkungan luar, tropozoit bentuk vegetatif dan proliferatif dan sista bentuk resisten yang berada di dalam tubuh manusia maupun hewan (Chandra, 2005). Toxoplasma gondii membutuhkan dua inang dalam siklus hidupnya yaitu inang intermedier (hewan ternak, unggas, dan manusia) dan inang definitif (kucing) (Anonim, 2005). Toksoplasmosis dapat menular melalui berbagai cara antara lain kontak dengan feses kucing yang terinfeksi, memakan daging yang tidak dimasak secara sempurna, dan transplantasi organ dari donor yang menderita toksoplasmosis laten (Gandahusada, 2002).
Pada umumnya infeksi T. gondii tidak menunjukkan gejala klinis (asimptomatis) sehingga diagnosis penyakit ini sering terabaikan, namun karena toksoplasmosis sering menimbulkan dampak yang sangat merugikan baik materiil maupun moril maka banyak dilakukan usaha-usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit ini. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menggunakan vaksin namun sampai saat ini belum tersedia vaksin spesifik untuk toksoplasma. Tindakan pengobatan terhadap infeksi toksoplasma juga tidak memuaskan karena tidak ada satupun obat yang sanggup untuk mengeradikasi toksoplasma dalam bentuk sista. Deteksi terhadap toksoplasmosis biasanya sudah pada keadaan infeksi melanjut (Chandra, 2005; Hoyaranda, 1996).
Tinkanium merupakan sediaan obat yang terdiri dari sulfamethazine dan trimetoprim. Sediaan tinkanium berupa obat cair. Sulfamethazine termasuk golongan sulfonamid yaitu suatu zat warna merah, protonsil, yang disintesis di Jerman oleh Klarer dan Mietzsch pada tahun 1932, pada percobaan dilaporkan tak efektif terhadap bakteri secara invitro, tetapi Dogmagk melaporkan pada tahun 1935 bahwa sulfonamid sangat aktif secara invivo terhadap Streptokokus hemolitikus dan infeksi lain. Hal ini disebabkan oleh konversi protonsil di dalam tubuh menjadi sulfanilamide dan karena molekul sulfonamide telah berubah secara kimiawi oleh perlekatan banyak rantai berbeda dan terdapat proliferasi senyawa aktif. Walaupun ditemukan obat antibiotika, sulfonamide merupakan obat anti bakteri yang terbanyak dipakai di dunia saat ini, terutama karena harganya yang murah dan relatif manjur terhadap beberapa penyakit bakteri yang umum. Trimetoprim telah dilaporkan dapat mengobati beberapa penyakit yang disebabkan oleh infestasi parasit. Sedangkan sulfamethazine dapat meningkatkan daya kerja trimetoprim(Katzung, 1986). Atas dasar banyaknya kejadian toksoplasmosis yang banyak merugikan baik pada hewan atau pun manusia, maka dalam pengobatan penyakit ini perlu adanya peninjauan lebih mendalam. Penulis memilih obat tinkanium dalam penelitian atas dasar kandungan dari tinkanium yang terdiri dari trimetoprim yang dapat mengobati beberapa kejadian penyakit yang disebabkan oleh parasit dan sulfamethazine yang meningkatkan daya kerja trimetoprim.