Sabtu, 15 Agustus 2009

Lanjutan Hipokalsemia

        Hipokalsemia merupakan penyakit metabolik yang terjadi saat melahirkan pada betina dewasa dengan gejala ketidak mampuan berdiri,kelemahan otot, kolaps dan depresi (Radostits et al, 2007). Hipokalsemia dapat berkembang menjadi mendadak kehilangan kalisum di kolostrum saat laktasi, sehingga menghasilkan perubahan luar biasa dari kemampuan sapi untuk menjaga kadar normal kalsium dalam darah. Milk fever adalah manifestasi klinik dari hipokalsemia dan terjadi pengurangan kandungan kalsium plasma pada sapi yang terkena. Sapi yang terkena biasanya terbaring dan tidak mampu berdiri dan mempunyai pengurangan kalisum dari 8 gram (Risco, 2004). Kadar kalisum normal dalam darah adalah 8-12 mg / DL, gejala hipokalsemia akan mucncul ketika kalsium dalam darah mengalami penurunan 4-5 mg / dL (Goff et al, 2005).
          Secara umum terjadi penekanan kadar ion kalisum dalam cairan jaringan yang merupakan kelemahan biokemis dasar pada parturient paresis dan berpengaruh pada jumlah cairan kalsium yang menimbulkan respon pada sapi secara cepat. Pada kondisi hipokalsemia jumlah total dan ion serum kalsium akan jatuh secara bersamaan. Hipokalsemia dapat lebih mudah menyerang ke sapi yang masih ada hubungan darah dari pada yang lainnya, perawatan penyakit dicegah agar tidak timbul saat terjadinya parturisi. Pewarisan penyakit pada kasus milk fever dan hipokalsemia dapat terserang secara signifikan (Radostis et al, 2007). Hipokalsemia pernah dilaporkan terjadi pada sapi muda yang belum pernah beranak dan kambing (Cockcroft and Whiteley, 1999) dan penyakit yang sama pernah dtemukan pada kuda betina yang dikenal dengan nama lactation tetany yang biasanya terjadi selama laktasi dan setelah dalam perjalanan (Radostis et al, 2007). Hipokalsemia memilki efek negatif pada ekspulsi plasenta pada sapi yang belum pernah melahirkan (Seving et al, 2002). Hipokalsemia juga ditemukan pada sapi yang mengalami kasus koliform mastitis dan kemungkinan hipokalsemia meningkatkan gejala klinisnya (Morin, 2004). Salah satu penyebab yang jarang terjadi dari hipokalsemia adalah yang berhubungan dengan estrus. Sapi-sapi mengalami kedinginan (terutama telinga, pemeriksaan suhu pada telinga sangat berguna dalam pemeriksaan fisik pada sapi perah), beberapa ada yang lemah (meskipun jarang ada yang sanggup berdiri sperti pada kasus milk fever clasic) dan beberapa mengalami kasus kembung rumen.
          Tujuan dari penelitian ini mengungkapkan estrus sebagai penyebab yang jarang dari kasus hipokalsemia pada sapi.

1 komentar:

  1. Saya pernah menangani sapi dengan gejala klinis 3 hari pasca melahirkan sapi ambruk,disertai diare encer >>> cairan yang keluar, telinga dingin,ekstremitas dingin, mata cekung karena dehidrasi. Setelah saya infus habis calcidex plus 400cc sapi mash lemah jg. Setelah lama kmdn kndsi sp semakn memburuk,nafas dangkal, lidah dikeluarkan. Saya potong akhrnya. Sedih rasanya

    BalasHapus